Tulisan ini seharusnya sudah terketikkan sejak beberapa hari yang lalu
Memilih ego..... otomatis berbalik arah....
Memilih logika.... otomatis berjalan maju....
Memilih perasaan..... otomatis jalan di tempat.....
Sangat teramat tidak bisa diiringkan.... disatukan.....
Dan pada akhirnya aku memilih untuk berjalan di tempat.... Tidak mengambil keputusan..... Tidak juga bisa meninggalkan....
Menyedihkan? MEMANG...
Sejujurnya, aku ingin ada keyakinan untuk melanjutkan.... Melewati semua bersama.....
Tetapi, entah mungkin aku yang terlalu tidak berani mengambil sebuah resiko atau apalah namanya
Aku memilih untuk mengedepankan perasaan ku untuk tidak bisa meninggalkannya, tetapi belum yakin untuk melanjutkannya...
100 hari nyatanya tidak serta merta mampu membuatku yakin....
Yaa Rabb...
Semoga... dengan berjalan di tempat ini aku dapat lebih dapat meyakini... untuk menyelaraskan semuanya...
Aamiiin
Yaa Rabb....
Jangan tinggalin aku ya
tidak pernah ada yang benar-benar suatu kebetulan di dunia ini ... lewati kebetulan-kebetulan yang menjadi takdirmu kini, dan hanya sedikit ketikan di keyboard ku ingin mengabadikannya ...
Sabtu, 30 November 2013
Senin, 25 November 2013
Di Hari Kurang SATU
Hidup itu memilih....
Memilih yang terbaik....
Memilih yang paling minim resikonya, tapi "hasilnya" gede....
Memilih yang paling sreg, paling nyaman....
Itulah keinginan.... Itulah ego....
Mengambil sebuah resiko.... Disaat kita sangat mengetahui kalo resiko satu ini sangat sangat besar dan beresiko.....
Memilih untuk menjalani resiko itu..... atau berbalik arah meninggalkan resiko itu??
Ego, logika, dan perasaan......
Berjalankah beriringan?
Atau adakah salah satu yang dikorbankan?
Memilih ego..... otomatis berbalik arah....
Memilih logika.... otomatis berjalan maju....
Memilih perasaan..... otomatis jalan di tempat.....
Sangat teramat tidak bisa diiringkan.... disatukan.....
Ah.... Mana yang harus diutamakan? :3
Yaa Rabb.....
Bimbing hamba dalam keragu-raguan ini.....
Tetapkan hati hamba....
Hindarkan hamba dari keragu-raguan.....
dan apabila hamba sudah memilih....
Ridhoi-lah pilihan hamba.....
Bimbing hamba selalu....
Don't leave me.....
Save me, Yaa Rabb.......
Memilih yang terbaik....
Memilih yang paling minim resikonya, tapi "hasilnya" gede....
Memilih yang paling sreg, paling nyaman....
Itulah keinginan.... Itulah ego....
Mengambil sebuah resiko.... Disaat kita sangat mengetahui kalo resiko satu ini sangat sangat besar dan beresiko.....
Memilih untuk menjalani resiko itu..... atau berbalik arah meninggalkan resiko itu??
Ego, logika, dan perasaan......
Berjalankah beriringan?
Atau adakah salah satu yang dikorbankan?
Memilih ego..... otomatis berbalik arah....
Memilih logika.... otomatis berjalan maju....
Memilih perasaan..... otomatis jalan di tempat.....
Sangat teramat tidak bisa diiringkan.... disatukan.....
Ah.... Mana yang harus diutamakan? :3
Yaa Rabb.....
Bimbing hamba dalam keragu-raguan ini.....
Tetapkan hati hamba....
Hindarkan hamba dari keragu-raguan.....
dan apabila hamba sudah memilih....
Ridhoi-lah pilihan hamba.....
Bimbing hamba selalu....
Don't leave me.....
Save me, Yaa Rabb.......
Minggu, 10 November 2013
Di Hari Kurang LimaBelas
Terlalu banyak kata-kata yang sebenarnya ingin saya tuliskan tentang proses ini ..
Saking banyaknya, saya sampai hanya mampu tergugu merangkainya...
Ya..
Hanya sampai pada merangkainya...
Dan itu hanya menjadi obrolan hati kecil saya :(
Saya masih tidak mengerti. Menjadikan hati ini menjadi setegar ini tidaklah semudah ketika saya berpura-pura menyimak cerita orang yang nyatanya saya tidak faham. *ini rahasia sebenarnya :D saya terkadang terlalu tak faham akan yang mereka cerita-kan, tetapi saya seolah-olah mengerti :p
oke kembali ke tulisan
Tetapi, apakah sebenarnya ini hanya seolah-olah tegar saja? Atau memang benar-benar tegar?
Entahlah.....
Dia slalu berkata...
"Jangan pernah berfikir hal yang buruk. Pikirkan saja hal-hal yang ingin kita lalui, yang ingin kita capai... Kita menikah, hidup bahagia, punya anak, dan lain-lain misalnya... Karena, apa yang kita fikirkan itu bisa saja menjadi petunjuk arah terhadap apa yang akan kita dapatkan. Kalau kita berfikir yang baik, bukankah kemungkinan mendapatkan kebaikan itu lebih besar, Dek?"
Hmmm... Ya itu benar.. Karena "Alloh itu mengikuti prasangka hambaNYA"....
Tetapi... kekhawatiran semacam hal kebalikan dari itu semua wajar kan ya?
Kata-katanya itu selalu ingin membuatku tenang....
Tapi, tidak benar-benar tenang...
Yaa Rabb.............
Saking banyaknya, saya sampai hanya mampu tergugu merangkainya...
Ya..
Hanya sampai pada merangkainya...
Dan itu hanya menjadi obrolan hati kecil saya :(
Saya masih tidak mengerti. Menjadikan hati ini menjadi setegar ini tidaklah semudah ketika saya berpura-pura menyimak cerita orang yang nyatanya saya tidak faham. *ini rahasia sebenarnya :D saya terkadang terlalu tak faham akan yang mereka cerita-kan, tetapi saya seolah-olah mengerti :p
oke kembali ke tulisan
Tetapi, apakah sebenarnya ini hanya seolah-olah tegar saja? Atau memang benar-benar tegar?
Entahlah.....
Dia slalu berkata...
"Jangan pernah berfikir hal yang buruk. Pikirkan saja hal-hal yang ingin kita lalui, yang ingin kita capai... Kita menikah, hidup bahagia, punya anak, dan lain-lain misalnya... Karena, apa yang kita fikirkan itu bisa saja menjadi petunjuk arah terhadap apa yang akan kita dapatkan. Kalau kita berfikir yang baik, bukankah kemungkinan mendapatkan kebaikan itu lebih besar, Dek?"
Hmmm... Ya itu benar.. Karena "Alloh itu mengikuti prasangka hambaNYA"....
Tetapi... kekhawatiran semacam hal kebalikan dari itu semua wajar kan ya?
Kata-katanya itu selalu ingin membuatku tenang....
Tapi, tidak benar-benar tenang...
Yaa Rabb.............
Selasa, 22 Oktober 2013
Tulisan (tak begitu) penting
Saya mau menulis. Ya menulis. Mungkin memang diary tak lagi menjadi pilihan untuk menumpahkan apa yang tidak mampu bibir katakan. Lewat tulisan. Walau mungkin MASIH tidak mampu. Tapi memberikan kesempatan otak, hati, dan tangan berkoordinasi rasanya tidak ada salahnya. :)
Saya mungkin sekarang ini sedang dalam kondisi yang tidak begitu baik benar.
YA.......
Apakah ada yang kisah cinta nya usai dia akan baik-baik saja?
Saya rasa tidak.
Apalagi jika kisah itu berjalan dan sudah menemani 4 tahun lamanya?
Jelas akan terlalu sulit untuk melupakan semuanya.
Bagaimana bisa dengan mudah melupakan? Jika dengan jelas tiap sudut kota pelajar itu ada kenangan itu. Setiap moment yang berulang selalu ada cerita di kisah itu. Ah oke. Stop
Tapi, saya gatau menyebut ini sebagai "obat" atau hanya sekedar. Tapi rasa nyaman ini mutlak memang nyata.
Rasa nyaman yang gatau gimana lagi saya mendeskripsikannya.
Rasa nyaman dengan orang baru yang datang disaat yang (mungkin) tepat.
Dengan dia, saya tidak lagi menangis.
Ya...
Dia membuat saya melupakan rasa sakit terkecewakan yang bisa membuat saya tertidur di tengah tangisan saya. Dia membuat saya tertawa oleh tingkah konyolnya. Usia dia jelas di atas saya. Tetapi dia sering melakukan hal-hal yang seringnya dilakukan oleh usia di bawah saya. Tapi, dia itu sangat dewasa. Dia mendengarkan cerita saya tentang kisah itu. Awal-awal dulu. Dia turut dalam permintaan AI untuk tidak menghubungi saya dalam beberapa hari. Padahal, jelas bukan dia penyebab kisah itu harus usai. Tapi dia mau berperan untuk menemani saya melewati masa sulit itu. Dia yang pada akhirnya berkata, " Dek, jangan nangis lagi ya... Diinget ya... Jangan nangis lagi buat kisah itu... Janji ya sama mas?" di malam yang dia (kembali) sengajakan datang menemani saya yang tetiba rapuh saat itu.
Dan sejak hari itu, saya tidak menangis lagi :')
Walau saya menulis tulisan ini.
~ketika mata mulai memanas, saya ingat janji itu dan semua tingkahnya, dan saya tersenyum~
Bagaimana saya tidak merasa begitu nyaman? Dia seperti jawaban doa saya. Bisa dibilang begitu. Ya, setidaknya sampai saya mengetik tulisan ini.
Yaa Rabb, trimakasih untuk tidak membuat saya bersedih terlampau lama. Walau entah apa maksudMU ini. Saya sangat bersyukur. Pasti dia datang atas maksudMU yang baik kan? Tolong jangan tinggalkan saya yaa Rabb....
*sekedar mempertegas. Kisah itu usai 4 Agustus, dan dia datang 14 Agustus. Orang baru, benar-benar baru. Dan masih ada 34 hari untuk tau apa arti dia datang di waktu yang (mungkin) tepat*
Saya mungkin sekarang ini sedang dalam kondisi yang tidak begitu baik benar.
YA.......
Apakah ada yang kisah cinta nya usai dia akan baik-baik saja?
Saya rasa tidak.
Apalagi jika kisah itu berjalan dan sudah menemani 4 tahun lamanya?
Jelas akan terlalu sulit untuk melupakan semuanya.
Bagaimana bisa dengan mudah melupakan? Jika dengan jelas tiap sudut kota pelajar itu ada kenangan itu. Setiap moment yang berulang selalu ada cerita di kisah itu. Ah oke. Stop
Tapi, saya gatau menyebut ini sebagai "obat" atau hanya sekedar. Tapi rasa nyaman ini mutlak memang nyata.
Rasa nyaman yang gatau gimana lagi saya mendeskripsikannya.
Rasa nyaman dengan orang baru yang datang disaat yang (mungkin) tepat.
Dengan dia, saya tidak lagi menangis.
Ya...
Dia membuat saya melupakan rasa sakit terkecewakan yang bisa membuat saya tertidur di tengah tangisan saya. Dia membuat saya tertawa oleh tingkah konyolnya. Usia dia jelas di atas saya. Tetapi dia sering melakukan hal-hal yang seringnya dilakukan oleh usia di bawah saya. Tapi, dia itu sangat dewasa. Dia mendengarkan cerita saya tentang kisah itu. Awal-awal dulu. Dia turut dalam permintaan AI untuk tidak menghubungi saya dalam beberapa hari. Padahal, jelas bukan dia penyebab kisah itu harus usai. Tapi dia mau berperan untuk menemani saya melewati masa sulit itu. Dia yang pada akhirnya berkata, " Dek, jangan nangis lagi ya... Diinget ya... Jangan nangis lagi buat kisah itu... Janji ya sama mas?" di malam yang dia (kembali) sengajakan datang menemani saya yang tetiba rapuh saat itu.
Dan sejak hari itu, saya tidak menangis lagi :')
Walau saya menulis tulisan ini.
~ketika mata mulai memanas, saya ingat janji itu dan semua tingkahnya, dan saya tersenyum~
Bagaimana saya tidak merasa begitu nyaman? Dia seperti jawaban doa saya. Bisa dibilang begitu. Ya, setidaknya sampai saya mengetik tulisan ini.
Yaa Rabb, trimakasih untuk tidak membuat saya bersedih terlampau lama. Walau entah apa maksudMU ini. Saya sangat bersyukur. Pasti dia datang atas maksudMU yang baik kan? Tolong jangan tinggalkan saya yaa Rabb....
*sekedar mempertegas. Kisah itu usai 4 Agustus, dan dia datang 14 Agustus. Orang baru, benar-benar baru. Dan masih ada 34 hari untuk tau apa arti dia datang di waktu yang (mungkin) tepat*
Selasa, 03 September 2013
skenario-Nya
Gatau apa yang mau aku tulis ini....
BINGUNG? iya.
Aku gatau rencana apalagi ini...
Semuanyaaa... terasa bias...
Entah perasaan ini yang bias...
Atau aku yang memang belum bisa membaca tanda-tandaNYA
PASTI ini ada maksudNYA..
Yaa Alloh... ini semua pasti bukan suatu kebetulan...
Bolehlah aku tau sedikiiiit aja bocorannya?
Sedikiiit aja Yaa Alloh
Bingung dalam kondisi seperti ini
Yang pasti... aku tenang kalau dengar suara orang baru itu...
Merasa diemong... dan entah apalagi...
Tapi... aku kasihan... rasa sayang itu masih ada...
Ah entahlah Yaa Alloh...
Save me Yaa Rabb :')
BINGUNG? iya.
Aku gatau rencana apalagi ini...
Semuanyaaa... terasa bias...
Entah perasaan ini yang bias...
Atau aku yang memang belum bisa membaca tanda-tandaNYA
PASTI ini ada maksudNYA..
Yaa Alloh... ini semua pasti bukan suatu kebetulan...
Bolehlah aku tau sedikiiiit aja bocorannya?
Sedikiiit aja Yaa Alloh
Bingung dalam kondisi seperti ini
Yang pasti... aku tenang kalau dengar suara orang baru itu...
Merasa diemong... dan entah apalagi...
Tapi... aku kasihan... rasa sayang itu masih ada...
Ah entahlah Yaa Alloh...
Hamba berpasrah...
Berikanlah apapun itu... yang menurutMu baik.. untukku sekarang... dan akibatnya bagi hamba... baik menurutMu bagiku.. dunia akhirat..
Hamba berpasrah...
Berikanlah hamba petunjukMu... Jangan tinggalkan hamba... temani selalu hamba... bimbing hamba... ridhoi hamba... slalu dalam jalanMu...
Hamba berpasrah Yaa Alloh... atas segala keputusanMu... yang itu menurutMu baik...
Save me Yaa Rabb :')
Kamis, 25 Juli 2013
Setengah terisi dengan?
Hallo :)
Judulnya pasti ga nyambung sama isi dari tulisan yang tiba-tiba muncul ini...
Setelah sekitar 1.5 tahun blog ini "mati suri" :p
Mengetik kembali twitku beberapa hari sebelum ini:
Yang merasa seorang pria.... Jagalah komitmen yang telah kalian buat... Kalian ucapkan...
Jangan lah sampai ada wanita yang menganggapmu labil di usiamu yang tidak lagi ABG :)
Ini juga twitku beberapa hari sebelumnya.... Betapa membahagiakan mempunyai pria yang seperti itu... Bagaimana-pun juga... Sebagai manusia.... Menjadi yang diperjuangkan pasti membanggakan... Dan memiliki pasangan yang seperti itu PASTI membahagiakan :))
Dan..... Aku beruntung :)
Semoga :'))))
Judulnya pasti ga nyambung sama isi dari tulisan yang tiba-tiba muncul ini...
Setelah sekitar 1.5 tahun blog ini "mati suri" :p
Mengetik kembali twitku beberapa hari sebelum ini:
"apa yg bisa dibanggakan dr seorang pria yg tdk menjaga komitmennya? Hai pepara pria.... Jdlah yg bisa kami banggakan :))))"
Yang merasa seorang pria.... Jagalah komitmen yang telah kalian buat... Kalian ucapkan...
Jangan lah sampai ada wanita yang menganggapmu labil di usiamu yang tidak lagi ABG :)
"Salah satu hal yg membanggakan itu mempunyai seorang pria yang menjaga komitmennya.... Walau dg tertatih... Dia kuat. Bertahan. Membuktikan."
Ini juga twitku beberapa hari sebelumnya.... Betapa membahagiakan mempunyai pria yang seperti itu... Bagaimana-pun juga... Sebagai manusia.... Menjadi yang diperjuangkan pasti membanggakan... Dan memiliki pasangan yang seperti itu PASTI membahagiakan :))
Dan..... Aku beruntung :)
Semoga :'))))
Langganan:
Postingan (Atom)